Setiap
menjelang natal, toko-toko mulai memajang pohon natal serta ornamen
lainnya untuk menarik datangnya pengunjung. Hal yang sama juga dilakukan
Tanaka Kikinzoku. Untuk menarik pengunjung datang ke toko emasnya yang
terletak di Tokyo, Jepang, dia membuat sebuah pohon natal yang harganya
ditaksir sekitar 150 juta yen atau sekitar dua juta dolar AS.
Ini
merupakan pohon natal emas terbesar yang pernah dibuat di dunia. Pohon
setinggi 2,4 meter dengan berat 12 kilogram itu dihiasi ornamen-ornamen
yang terbuat dari emas. Harga tiap ornament itu beragam, misalnya hiasan
bintang yang memenuhi hampir seluruh pohon itu seharga USD 65,000.
Strategi
ini terbukti sukses. Pohon natal yang dibuat oleh 15 orang perajin
selama empat bulan tersebut telah mendatangkan banyak pengunjung. Tidak
hanya untuk melihat pohon emas tersebut, mereka juga menghabiskan uang
untuk berbelanja. Rencananya pohon natal ini akan dipajang hingga 25
Desember mendatang.
Penggunaan
pohon natal sebagai lambang natal banyak menimbulkan pro dan kontra di
kalangan umat Kristen. Pasalnya, pada zaman dahulu bangsa Romawi
menggunakan pohon cemara untuk perayaan kelahiran dewa matahari yang
diperingati tiap 25 Desember.
Dilansir
dari wikipedia, ada aliran-aliran gereja tertentu yang mengharamkan
tradisi pohon Natal, sebab mereka menganggap ini sebagai pemujaan dewa
matahari. Pemasangan pohon itu dianggap sebagai bentuk penyembahan
berhala.
Kita
harus bisa bersikap bijak menyikapi konfrontasi tentang budaya natal
ini. Esensi natal adalah mengenang inkarnasi Yesus yang meninggalkan
kemuliaan sorga dan menjadi manusia biasa. Pohon natal adalah simbol
agar kehidupan rohani kita selalu bertumbuh dan menjadi saksi yang indah
bagi orang lain. Seharusnya kita merayakan natal dengan pengucapan
syukur karena Kristus telah datang ke dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar