FALLING LOVE

Jumat, 09 Desember 2011

Natal di Jepang

Natal di Jepang mungkin sedikit berbeda dibandingkan Natal di negara lain, termasuk di Indonesia. Natal sendiri termasuk hari yang ditunggu sebagian besar rakyat Jepang. Sejak bulan November, suasana Natal sudah dapat ditemukan di banyak tempat di Jepang. Pohon cemara yang dihiasi lampu-lampu hias, coklat atau kue Natal, sinterklas, lagu-lagu Natal… lalu, apa bedanya dengan Natal di negara lain?




Yang berbeda adalah, bagi orang Jepang, Natal bukanlah perayaan keagamaan. Mayoritas rakyat Jepang sendiri agamanya bisa dibilang “tidak jelas”. Mayoritas dari mereka, terutama kaum mudanya, tidak percaya hidup setelah mati. Lalu, kenapa Natal dirayakan oleh hampir semua rakyat Jepang?
Bagi orang Jepang, hari Natal identik dengan hari berkumpul dengan orang-orang yang mereka cintai. Biasanya, satu keluarga besar berkumpul sambil makan-makan di malam Natal. Atau, sepasang kekasih yang sedang dimabuk cintrong memanfaatkan malam Natal untuk jalan-jalan dan berkencan. Di tempat-tempat wisata, terutama yang dihiasi banyak lampu hias, akan sangat mudah menemukan sepasang kekasih yang berjalan sambil bergandengan tangan, berpelukan, atau mungkin berciuman. Di hari Natal pula, orang Jepang sering bertukar hadiah natal atau kue natal dengan orang-orang yang mereka anggap dekat. Karena itu, bagi anak-anak Jepang, Natal merupakan hari yang sangat ditunggu.
Menjelang hari Natal supermarket di Jepang mulai menyiapkan makanan untuk perayaan Natal. Sejak satu sampai dua minggu sebelum hari Natal makanan siap saji yang mereka jual nyaris seragam, yaitu makanan untuk hidangan perayaan Natal. Makanan yang sering dihidangkan ketika pesta di hari Natal adalah ayam panggang, kue tart natal, dan tentu saja sushi-sashimi-sake.




Natal juga identik dengan iluminasi, atau pesta lampu hias. Mereka yang “mampu” akan menghiasi rumahnya dengan lampu-lampu hias. Namun, karena biaya listrik di Jepang relatif mahal, biasanya lampu-lampu hias ini hanya dinyalakan jam 5 sore sampai 9 malam. Di kota-kota besar, taman kota atau landmark kota akan dihiasi dengan lampu hias. Sangat meriah dan sangat indah. Karena itu tak heran jika banyak orang berbondong-bondong ke tempat yang banyak hiasan lampu hiasnya. Di kota saya, ada perumahan elit, perumahan milik orang-orang kaya. Setiap bulan Desember sampai tanggal 24 malam, mereka akan menghiasi rumahnya dengan lampu-lampu hias dengan begitu meriahnya. Karena itu biasanya setiap malam perumahan tersebut ramai didatangi orang. Ohya, perayaan mencapai puncaknya tanggal 24 Desember atau malam Natal. Setelah itu, ya sudah. Suasana akan segera berganti untuk perayaan tahun baru.
Oleh karena itu, bila kita mempunyai teman orang Jepang, lebih lagi jika dia merupakan senior-bos-atau profesor kita, jangan lupa untuk mengucapkan Merry Christmas meskipun mereka tidak beragama Kristen-Katholik. Ini penting untuk menunjukkan perhatian kita. Jika kita punya sedikit rejeki, tidak salahnya memberikan kue/coklat/hadiah Natal untuk mereka. Believe me, mereka akan sangat menghargainya.

♥ THANKS FOR READING ♥

1 komentar: